Sabtu, 30 Maret 2013

Jika Saya Menjadi Pemimpin Wilayah 2/3 Air

Seandainya saya jadi pamimpin wilayah 2/3 Air yang saya aka lakukan adalah :

Pertama saya akan selalu menjaga perairan indonesia yang sangat kaya dan indah ini. karang, dan indahnya bawah laut yang harus di jaga dari limbah.

Kedua Saya akan memanfaatkan sumber daya dibidang kelautan mulai dari perikanan dan memperbanyak tambak ikan.

Ketiga saya akan memberikan pelayanan dan kebutuhan untuk para nelayan untuk mencari ikan.

Keempat Membangun jembatan-jembatan penghubung pulau-pulau, agar tranportasi ke setiap pulau bisa terjangkau dengan mudah.

Kelima saya akan memberikan pelayanan kesehatan ke setiap warga negara indonesia agar penyakit tidak banyak mewabah, dan mendirikan sekolah gratis bagi anak - anak yang layak mendapatkan pendidikan karena jika saya lihat di indonesia banyak anak - anak indonesia yang terlantar dan tidak mampu sekolah, karena sekolah adalah wajib bagi setiap orang.

"itu jika seandainya saya jadi pemimpin 2/3 air" ^___^


Pengalaman Lokasi Favorite

Rajagaluh Kidul


Ini dia lokasi favorite saya sejak kecil, sejujurnya ini adalah kampung saya yang terletak di jawa barat, bukan keindahan saya yang ada di desa ini tetapi warga nya yang ramah dengan pakaian yang begitu sedrhana yang membuat ciri khas desa ini masih terjaga, dan banyak juga rumah rumah yang masih memakai jendela jaman peninggalan belanda, air yang bersih, pegunungan yang indah, dan udah yang segar masih terjaga di desa rajagaluh kidul ini, jika anda ingin datang ke tempat ini saya jamin anda tidak akan menyesal karna banyak tempat wisata di desa ini yang menurut saya sangat bagus dan di lestarikan, ini hanya segelintiran pengalaman saya mengenal desa yang sangat indah ini yaitu Rajagaluh Kidul - Majalengka :)

This is it! Udang Asam Manis (Makanan Favorite)

Ini dia masakan kesukaan saya Udang Asam Manis, jika anda tergiur untuk mencobanya banyak warung, atau pedang kaki lima dan tempat makan seafood yang menjual makan favorite saya ini, dan saya akan membocorkan resep makan kesuakaan saya dan ini lah resep dan hasil jadinya. CEKIDOT hehe... ^__^




Resep Udang Saus Asam Manis

Bahan :
Udang windu atau sesuai selera, dibersihkan
Minyak goreng atau margarin secukupnya, untuk menumis

Bumbu udang saus asam manis :
Garam, secukupnya
Gula, secukupnya
Penyedap rasa, secukupnya
Saus bangkok (opsional bila suka)
5 butir Bawang merah
3 butir Bawang putih
1 buah Bawang bombay, cincang halus
1 buah Tomat, cincang
5 buah Cabe merah, sesuai selera
1 sdt air asam

Cara Membuat udang saus asam manis :
1. Haluskan bawang merah, bawang putih, tomat dan cabai merah.
2. Panaskan minyak goreng atau mentega, masukkan udang dan oseng hingga berwarna kemerahan.
3. Masukkan bawang bombay, oseng sebentar lalu tambahkan bumbu yang sudah dihaluskan.
4. Tambahkan air asam, garam, gula, penyedap rasa dan  saus bangkok secukupnya, aduk sampai   rata. Jika dirasa bumbu sudah pas, matikan api, angkat dan sajikan.

Tips memasak udang :

- Pilihlah udang yang segar dengan cara pegang badan udang, jika badan udang  masih terasa keras artinya keadaan udang masih bagus atau segar.
- Saat memasak udang kulit udang bisa di kupas dulu ato tidak, itu semua tegantung selera sobat onliners. Tapi biasanya udang akan terasa lebih gurih jika dimasak menggunakan kulitnya. Karena di dalam kulit udang mengandung antibodi. Jadi jika sobat onliners cenderung alergi ama udang, lebih baik makan bersama kulitnya. Karena biasanya bisa menjadi penawarnya. Karena berdasarkan penelitian chitosan, "kulit udang" dapat mengobati berbagai penyakit termasuk hipertensi dan diabetes militus. Itulah beberapa khasiat dan fungsi udang yang ternyata sangat baik untuk kesehatan. Tapi buat sobat onliners yang mempunyai kolesterol tinggi, sebaiknya agak dikurangi ya memakan udang atau seafood.





Foto Negara Republik Indonesia & 8 Pulau Indonesia


















Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan "Manusia Jawa" yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: Era Prakolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta Era Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.

Ini dia pulau yang ada di indonesia :

1. Pulau Lingga


















-0° 11' 2.48", +104° 40' 39.84"

Kepulauan Lingga adalah gugusan pulau-pulau di Indonesia, di selatan Kepulauan Riau dan di timur Pulau Sumatera. Garis khatulistiwa melewati kepulauan ini, yaitu di ujung utara pulau Lingga, pulau utama di kepulauan ini.

2. Pulau Mentawai 
















-1° 31' 46.79", +98° 58' 52.76"


Kepulauan Mentawai adalah gugusan pulau-pulau yang secara geografis terletak di Samudera Hindia dan secara administratif masuk ke dalam provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kepulauan Mentawai berada di sisi barat provinsi Sumatera barat. Penduduk asli Mentawai mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan penduduk Minangkabau karena tepisah oleh laut.
Kepulauan Mentawai mempunyai empat pulau besar, yakni:

Pulau Siberut
Pulau Sipora
Pulau Pagai Utara
Pulau Pagai Selatan
dan beberapa pulau-pulau kecil.

Di wilayah laut Kepulauan Mentawai ada beberapa selat, antara lain:
Selat Mentawai, yakni selat yang memisahkan Pulau Sumatera dengan Kepulauan Mentawai Selat Siberut, yakni selat yang memisahkan Pulau Siberut dengan Pulau Sipora Selat Sipora, yakni selat yang memisahkan Pulau Sipora dengan Pulau Pagai Utara Selat Sikakap, yakni selat yang memisahkan Pualau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan Selat Sanding. Sejak tahun 1999, wilayah Kepulauan Mentawai dikukuhkan menjadi sebuah kabupaten bernama Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan ibu kota di Tua Pejat.

3. Pulau Sumba














-9.687398,119.970703

Pulau Sumba adalah sebuah pulau di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Luas wilayahnya 10.710 km², dan titik tertingginya Gunung Wanggameti (1.225 m). Sumba berbatasan dengan Sumbawa di sebelah barat laut, Flores di timur laut, Timor di timur, dan Australia di selatan dan tenggara. Selat Sumba terletak di utara pulau ini. Di bagian timur terletak Laut Sawu serta Samudra Hindia terletak di sebelah selatan dan barat.

Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau ini sendiri terdiri dari empat kabupaten: Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Timur. Kota terbesarnya adalah Waingapu, ibukota Kabupaten Sumba Timur. Kota tersebut juga terdapat bandar udara dan pelabuhan laut yang menghubungkan Pulau Sumba dengan pulau-pulau lainnya di Indonesia seperti Pulau Sumbawa, Pulau Flores, dan Pulau Timor.
Sebelum dikunjungi bangsa Eropa pada 1522, Sumba dikuasai oleh Kerajaan Majapahit. Sejak 1866, pulau ini dikuasai oleh Hindia-Belanda dan selanjutnya menjadi bagian dari Indonesia.
Masyarakat Sumba secara rasial merupakan campuran dari ras Mongoloid dan Melanesoid. Sebagian besar penduduknya menganut kepercayaan animisme Marapu dan agama Kristen, baik Protestan maupun Katolik. Kaum muslim dalam jumlah kecil dapat ditemukan di sepanjang kawasan pesisir.

4. Pulau Bacan













-0.574026,127.501831

Pulau Bacan adalah sebuah pulau yang terdapat di Kepulauan Maluku tepatnya di sebelah barat daya pulau Halmahera. Secara administratif pulau Bacan masuk ke dalam wilayah Kabupaten Halmahera Selatan provinsi Maluku Utara.
Di pulau Bacan inilah, Labuha, ibu kota Kabupaten Halmahera Selatan, terletak. Selain menjadi tempat ibu kota kabupaten, di pulau Bacan juga terdapat:

- Bandar udara Usman Sadik
- Keraton Sultan Bacan
- Benteng Bernevald (dibangun Portugis untuk menahan serangan Spanyol)
- Pantai Pawete
- Cagar alam
- Gunung Batusibela (2111 m dpl)
- Masjid Raya Bacan (berusia lebih dari satu abad)
- Makam beberapa sultan dan para ulama dari negeri Jiran

5. Pulau Karimata













-1.588694,108.889618

Kepulauan Karimata terdiri dari beberapa pulau kecil yang terletak di pesisir barat Kalimantan, Indonesia. Pulau yang paling besar adalah Pulau Karimata. Karimata mempunyai ekosistem yang menakjubkan seperti mangrove dan hutan tropis. Populasi burung walet yang cukup banyak menjadikan kepulauan ini salah satu sumber pencarian sarang burung walet. Namun populasi burung itu telah berkurang drastis karena penangkapan berlebihan oleh orang-orang di luar Kepulauan Karimata. Beberapa desa kecil berada di pesisir, terutama yang paling besar adalah Padang, di ujung timur pulau. Penduduk di pesisir barat Kalimantan yakin bahwa Karimata mempunyai masalah malaria yang serius. Karimata ditetapkan sebagai kawasan lindungan oleh pemerintah Indonesia. Ada rumor bahwa kawasan wisata akan dibangun di pulau ini.

6. Pulau Rinca













-8.738507,119.676819

Rinca adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Rinca beserta Pulau Komodo dan Pulau Padar merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Rinca berada di sebelah barat Pulau Flores, yang dipisahkan oleh Selat Molo. Pulau ini juga merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO, karena merupakan kawasan Taman Nasional Komodo bersama dengan Pulau Komodo, Pulau Padar dan Gili Motang. Titik tertinggi pulau ini berada di Doro (Gunung) Ora, 670 m dpl. Di pulau ini hidup berbagai jenis binatang seperti komodo, babi liar, kerbau dan burung. Pulau Rinca dapat dicapai dengan perahu kecil dari Labuan Bajo di Flores barat. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

7. Pulau Gebe














-0.182647,129.539795

Pulau Gebe adalah sebuah pulau yang berada di Maluku Utara Indonesia. Pulau Gebe sendiri terletak di ujung tenggara kaki Pulau Halmahera. Secara administratif masuk ke Kecamatan Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara dan terbagi dalam empat desa yaitu Sanafi, Kacepi, Umera, dan Omnial di Pulau Yoi. luas Pulau Gebe 224 Km2 Secara geografis, Pulau Gebe ini relatif berada di ujung dan berbatasan langsung dengan Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat.
Pulau Gebe terletak antara 00 04’ 02” – 00 11’ 24” Lintang Selatan dan 1290 18’ 39” Bujur Timur adalah gugusan pulau yang terdiri dari :

- Pulau Gebe
- Pulau Fau
- Pulau Yoi
- Pulau Uta
- Pulau Sain
Pulau ini dihuni oleh kurang-lebih 5.000 jiwa. Sebagian besar bermata pencaharian nelayan dan pengolah kopra, sisanya berdagang dan pegawai. Dulu pulau ini sangat ramai oleh para pendatang mengingat PT. Aneka Tambang mengeksploitasi nikel di sini. Namun seiring penurunan cadangan dan produksi, pulau ini mulai ditinggalkan sejak tahun 2007. Perumahan-perumahan untuk karyawan yang dibangun diberikan ke penduduk melalui pemerintah daerah. Sekarang, hampir seluruh perumahan eks karyawan ini dihuni oleh penduduk lokal.

8. Pulau Singkep













-0.4779,104.436035

Pulau Singkep adalah sebuah pulau di Kepulauan Lingga di Indonesia. Luasnya 757 km² (292 mil²). Pulau ini terpisah dari pantai timur Sumatra oleh Selat Berhala. Pulau ini dikelilingi oleh Pulau Posik di barat, Pulau Serak di baratdaya, Pulau Lalang di selatan, dan Pulau Selayar, Kepulauan Riau di antara Lingga dan Singkep.
Singkep memiliki dua pelabuhan, Dabo dekat Dabosingkep dan Jago dekat Sungaibuluh. Layanan ke pelabuhan Muntok di Bangka, Bangka Belitung dan Palembang, Sumatera Selatan berhenti beroperasi karena berhentinya industri pertambangan timah. Tetapi, satu kapal feri berkecepatan tinggi terus menghubungkan Tanjung Pinang dengan Singkep, dari situ kapal setempat dapat disewa menuju Lingga. Singkep juga memiliki satu bandar udara kecil yang mampu menangani pesawat kecil berkapasitas 40 penumpang. Bandara ini aktif selama operasi pertambangan timah, dan saat ini digunakan oleh penerbangan sewaan dan pesawat patroli pemerintah. Dimulai tahun 2008, sebuah pesawat yang dioperasikan Riau Airlines terbang dari Batam dan Tanjung Pinang (Bintan) ke Dabo Singkep dua kali seminggu. Singkep memiliki berbagai pantai yang indah seperti Pantai Batu Berdaun dan Pantai Nusantara yang belum pernah dikunjungi wisatawan asing. Hanya hotel-hotel kecil yang berdiri di pulau ini meskipun murah.
Penduduknya ramah dan situasi pulau ini aman karena tingkat kejahatannya yang sangat rendah. Hal ini disebabkan Singkep adalah komunitas kecil dan penduduknya sudah saling mengenal. Pariwisata di pulau ini sudah mulai diperhatikan dan dikembangkan. Diantaranya dapat di lihat dari website portal pariwisata Dabo Singkep yang menyajikan perkembangan di dunia pariwisata yang ada di pulau Dabo Singkep.

Sumber : 
https://maps.google.com/maps?hl=id&tab=Xl

http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama