Minggu, 15 Januari 2012

tugas manajemen umum tulisan 1


Tugas Rangkuman
1DB09









Disusun oleh :
-       Josef Matius Sulu          38111334
-       Muhamad Nur Aziz       34111689
-       Indra Wisona H              33111614
-       Ahmad Faiz fadila          30111418
-       Rahmat Jatnika              35111785

Diambil dari buku Melakukan Proyek Penelitian secara Mandiri
Karya Judith Bell.
BAB I
Pendekatan Penelitian
                Pengetahuan tentang berbagai pendekatan memberikan wawasan lain tentang perencanaan sebuah penelitian dan sekilas juga meningkatkan pemahaman anda tentang kepustakaan. Satu persoalan berkaitan dengan membaca laporan penelitian adalah terminologi. Para peneliti menggunakan istilah dan acapkali juga jargon yang mungkin tidak dipahami orang lain.Inipun bisa terjadi pada bidang apa saja, dimana bahasa khusus dikembangkan untuk memudahkan komunikasi antarprofesional. Dengan demikian,sebelum anda mempertimbangkan berbagai tahap perencanaan dan pelaksanaan penyelidikan, mungkin perlu juga mempertimbangkan ciri-ciri utama bentuk penelitian tertentu yang disusun dan dilaporkan secara baik.
                Para peneliti kuantitatif mengumpulkan fakta dan menyelidiki hubungan satu perangkat fakta dengan fakta lain. Mereka menggunakan teknik yang menghasilkan kesimpulan yang dapt dikuantitaskan dan jika memungkinkan dapat digeneralisasi. Sedangkan peneliti yang menggunakan perspektif kualitatif lebih memusatkan diri untuk memahami persepsi individu tentang dunia. Mereka berupaya mencari wawasan ketimbang persepsi statistik tentang dunia. Mereka meragukan apakah ‘fakta sossial’ itu ada dan mempertanyakan apakah pendekatan keilmuan dapat digunakan ketika berkaitan dengan manusia. Meski demikian,ada kesempatan ketika para peneliti kualitatif mendasarkan diri pada teknik kuantitatif,dan sebaliknya.
                Pengklasifikasan pendekatan menjadi kuantitatif atau kualitatif, etnografis,survei,penelitian tindakan (action research). Pendekatan yang digunakan dan metode pengumpulan data yang dipilih tergantung dengan sifat telaahan dan tipe informasi yang dibutuhkan.
Penelitian tindakan dan peran peneliti praktisi
                Penelitian tindakan merupakan pendekatan yang tepat dalam konteks apapun.Ketika pengetahuan khusus dibutuhkan untuk persoalan khusus,dalam situasi khusus,atau ketika pendekatan baru dikembangkan pada sistem yang ada.Penelitian tindakan bukanlah soal metode atau teknis. Seperti dalam semua penelitian, metode pengumpulan informasi yang dipilih tergantung pada sifat informasi yang diperlukan . Penelitian terapan dilakukan para praktisi yang telah mengidentifikasi sendiri kebutuhan mereka akan perubahan atau peningkatan.Tujuannya adalah untuk dapat memenuhi rekomendasi pelaksanaan yang baik, yang mampu mengangni persoalan atau menigkatkan kinerja organisasi dan individu melalui perubahan peraturan dan prosedur dimana organisasi atau individun itu beroperasi.
Studi Kasus
                Studi kasus bisa jadi sesuai bagi peneliti individu karena memungkinkan satu aspek persoalan dipelajari secara jauh lebih mendalam. Tentu tidak semua studi kassus harus diselesaikan selama tiga bulan ataubahkan tiga tahun. Sebagai contoh, penyelidikan Korman dan Glennerster atas penyebab penutupan sebuah rumah sakit jibwa besar, penyelesaiannya menghabiskan waktu 7,5 tahun.Studi kasus dilakukan berkaitan dengan perubahan organisatoris.Studi kasus bisa dilaksanakan untuk menindaklanjuti dan memberikan ‘daging’ pada ‘tulang belulang’ sebuah survei.Studi itu dapat juga mendahului sebuah survei dan digunakan sebagai saran identifikasi masalah utama.para peneliti mengidentifikasi contoh yang dapat dijadikan pengantar mengenai cara kerja baru,yaitu cara sebuah organisasi menyesuaikan diri dengan peraturan baru atau inovasi atau tahap perkembangan apapun dalam institusi.Bukti harus dikumpulkan secara sistematis,hubungan antara variabel yang dipelajari (variabel yang menjadi ciri atau atribut) dan penyelidikan direncanakan secara metodis. Walau observasi dan wawancara seringkali digunakan dalam studi kasus, namun tidak ada metode yang diabaikan.Para peneliti studi kasus berupaya melakukan identifikasi atas gambaran seperti ini.Proses ini mungkin tersembunyi dalam survei berskala besar, tetapi dapat menjadi krusial bagi keberhasilan atau kegagalan suatu sistem organisasi
Kritik terhadap studi kasus
                Kritik terhadap pendekatan studi kasus memfokuskan perhatian terhadap sejumlah persoalan dan atau kerugian. Sebagai contoh,sejumlah pihak mempertanyakan nilai penyelidikan kasus tunggal dan menunjukkan bahwa sulit bagi peneliti melakukan pengecekan informasi secara silang.Denscombe (1998:36-37) menyatakan sejauh mana temuan studi kasus digeneralisasi pada contoh kasus yang lainnya,yang setipe adalah tergantung pada seberapa jauh contoh studi kasus itu memiliki kesamaan tipe dengan kasus yang lain.
Survei
                Memang menyenangkan memiliki definisi yang jelas,singkat dan padat tentang “survei” tetapi seperti Aldrige dan Levine (2001:5) tunjukkan, ‘Setiap survei itu unik.’ Karena itu, daftar hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan menjadikannya tidak fleksibel.Sebuah solusi pada sebuah survei mungkin tidak berjalan baik dalam survei lain.Sensus merupakan satu contoh survei dimana pertanyaan yang sama diajukan pada populasi yang dipilih (populasi yang menjadi kelompok atau kategori individu yang dipilih). Sensus bertujuan mencakup 100 persen populasi, tetapi jarang ada peneliti memiliki tujuan ambisius ini. Pada hampir semua kasus,survei dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari populasi pilihan yang representatif dan berdasarkan sampel itu menyajikan temuan sebagai representasi populasi secara keselutuhan.Dalam survei, kepada semua responden diajukan pertanyaan yang sama,sejauh memungkinkan dalam situasi yang sama pula. Kata-kata pertanyaan bagaimanapun tidak sederhana seperti yang dikira.Metode pengumpulan informasi manapun yang dipilih, tujuannya adalah untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang sama dari sejumlah besar individu.Jika survei disusun dan dituntun secara baik, ia dapat menjadi cara yang relatif murah dan cepat dalam mendapatkan informasi.
Bentuk Eksperimen
                Memang relatif mudah merencanakan eksperimen yang berkaitan dengan fenomena yang dapat diukur.Sebagai contoh, eksperimen dirancang untuk mengukur dampak penggunaan pasta gigi berfluorida atas kerusakan gigi, dengan membentuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.Dalam eksperimen seperti ini, kedua kelompok disamakan usia, jenis kelamin, kelas sosialm dan seterusnya. Kepada mereka diberikan pre-test dan perintah tentang pasta gigi mana yang digunakan.Setelah setahun kedua kelompok diberi post test tentang gigi,kemudian kesimpulan ditarik berkaitan dengan efektivitas past gigi berfluorida atau sebaliknya.Prinsip eksperimen semacam ini adalah bilamana dua kelompok identik dipilih satu kelompok diberikan perlakuan khusus, sedangkan yang lain tidak,maka perbedaan apapun di antara keduanya, pada akhir masa eksperimen mungkin beratribut pada perbedaan perlakuan. Hubungan kausal nampak terbentuk disini. Mungkin cukup jelas untuk mengetes sejauh mana kerusakan gigi,tetapi cukup menjadi persoalan lain untuk mengetes perubahan perilaku.Seperti wilson (1979) tunjukkan, sebab sosial tidak berfungsi secara tunggal.Penyelidikan apapun atas murid berprestasi rendah atau IQ tinggi merupakan produk penyebab berganda ini.Dengan demikian eksperimen memungkinkan penarikan kesimpulan atas sebab dan akibat,jika desain penelitiannya benar.Perlu dicatat bahwa dapat terjadi masalah etika berkaitan dengan penelitian eksperimental.
Etnografi dan penelitian berbentuk etnografis
                Para peneliti etnografis berupaya mengembangkan pemahaman tentang bagaimana sebuah kebudayaan berperan.Observasi partisipasi membuat para peneliti mampumsejauh memungkinkan, berbagi pengalaman yang sama seperti yang dialami oleh subjek penelitian.peneliti juga dapat memahami lebih baik mengapa mereka bertindak dalam cara yang mereka lakukan dan melihat masalah seperti semua yang terlibat didalamnya,melihatnya.
Pendekatan teori lapangan
                Pendekatan teori lapangan terhadap analisis data kualitatif dikembangkan oleh Glaser dan Strauss pada era 1960-an.Strauss (1987) menyampaikan kepada kita bahwa,Upaya metodologis pendekatan teori lapangan terhadap analisis data kualitatif adalah untuk menuju kepada pengembangan teori,tanpa komitmen atas jenis data yang spesifik dan alur penelitian atau minat teoritis. Dengan demikian, ia tidak sepenuhnya metode atau teknik khusus.Lebih dari itu,ia merupakan bentuk penanganan analisis kualitatif yang memasukkan sejumlah gambaran yang berbeda, seperti sampling teoritis dan pedoman metode logis. Pembuatan perbandingan yang tepat serta penggunaan paradigma pengkodean data menjamin kembangan dan validitas (density) konseptual.Dia kemudian merumuskan sampel teoritis sebagai,Pengambilan sampel diarahkan oleh pengembangan teori merupakan sampel kejadian,pristiwa,kegiatan,populasi dan lain-lain.Sampel memperkuat pembuatan perbandingan antara dan antarsampel kegiatan,populasi dan lain – lain.Hampir semua peneliti teori lapangan memulai penelitian dengan pertanyaan penelitian, bukan dengan hipotesis atau tinjauan menyeluruh terhadap kepustakaan yang terkait dengan topik.Mereka membangun teori berdasarkan data, tanpa menunggu semua data dikumpulkan sebelum mulai melakukan tahap analisis.Sebaliknya, analisis dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.Miles dan Huberman mengatakan pemahaman kerja lapangan muncul secara berlapis semakin lama kita berada dalam lingkungannya semakin banyak pula lapisan yang muncul ke permukaan.Dan pilihan atas kapan menutupnya,kapan melakukan sistem pengkodean atau analisis definitif bisa saja terganggu.Pilihan bisa ditentukan menyusul hambatan waktu dan dana serta landasan keilmuan ketika semua hambatan diselesaikan, kejenuhan dapat menjadi horison yang meredup-hanya sebuah tinjauan lapangan lainnya.
Telaah naratif dan cerita
                Relatif baru saja saya tertarik dalam penggunaan dan inteerpretasi naratif, teristimewa untuk menerima cerita sebagai sumber data yang berharga. Cerita memang menarik dan telah digunakan selama bertahun-tahun oleh konsultan manajemen dan lain-lain. Cerita menyajikan contoh praktik yang berhasil sebaga dasar diskusi, seperti tentang bagaimana praktik yang berhasil disesuaikan dan bahayanya terhindarkan.Telaah naratif meliputi pengumpulan dan pengembangan cerita, sebagai bentuk pengumpulan data dan sarana penyusunan proyek penelitian. Karena bagaimanapun, informan kerapkali berbicara dalam bentuk cerita selama wawancara. Sebagai peneliti yang mendengarkan dan mencoba memahami, kita mendengarkan cerita mereka.Metode penelitian dapat diuraikan secara daratif ketika pengumpulan data,interpretasi dan penulisannya diperhitungkan sebagai proses ‘pemberian makna’ dengan karakteristik yang sama dengan cerita (Gudmunsdottir 1996:295).Telah naratif dapat saja meliputi otobiografi naratif,kisah kehidupan dan memasukan ringkasan cerita para partisipa.Hal ini bertujuan untuk mengilustrasikan tema yang dikembangkan peneliti. Pendekatan naratif terhadap telaah paling tepat ketika peneliti tertarik melukiskan secara mendalam latar belakgang pribadi pengalaman manusia. Naratif memungkinkan adanya suara -  bagi peneliti,partisipan dan kelompok – kelompok kultural – dan dalam pemikiran ini mereka dapat memiliki kemampuan mengembangkan bayasan politik dan kekuasaan yang sengaja diputuskan.Pengumpulan data penelitian daratif mempersyaratkan peneliti untuk membiarkan pencerita membangun percakapan dengan peneliti lewat pengajuan pertanyaan tindak lanjut.Dengan demikian, pendekatan naratif terhadap pertanyaan bagaimana tamatan sarjana yang matang usianya melihat kemampuan mereka menghadapi pengalamam kembali belajar,meliputi wawancara yang diperluas, wawancara dengan akhir terbuka dengan mahasiswa yang matang usianya.Ini memungkinkan mahasiswa mengungkapkan pengalaman mereka tentang persoalan frustasi dan kegembiraan kembali belajar.Juga mungkin melibatkan pembicaraan yang sama dengan pemegang saham lain pendidikan mereka barangkali anggota keluarga,pembimbing dan para dosen mereka untuk memberika perspektif beganda dari konteks pendidikan para tamatan S-1 yang matang usianya.
Pendekatan mana yang Anda pilih ?
                Pengklasifikasian pendekatan sebagai etnografis, kualitatif,eksperimental atau apa saja tidak berarti jika sekali sebuah pendekatan dipilih,peneliti tidak boleh bergerak dari metode yang berkaitan dengan bentuk penelitian itu.Tetapi pamahaman atas keuntungan dan kerugian utama dari setiap pendekatan, membantu Anda menyeleksi metodologi yang paling tepat untuk suatu tugas dengan cepat. Dengan demikian,Anda dapat memutuskan untuk memilih sebuah topok dan memperhitungkan informasi selanjutnya yang perlu untuk didapatkan.











BAB II
Merencanakan Proyek Penelitian
                Untuk pertama kalinya, menyeleksi topik jauh lebih sulit ketimbang melakukan proyek penelitian. Dengan batasan waktu sesuai kemauan Anda, ada godaan untuk memilih topik sebelum pekerjaan lapangan dilaknsakan, tetapi cobalah bertahan terhadap godaan itu, Persiapkan diri anda secara baik maka anda dapat menyisakan waktu pada akhir penelitian.Banyak peneliti bidang pendidikan, ilmu sosial, dan kesehatan langsung menghubungkan hasil praktis penelitian, teristimewa yang berhubungan dengan peningkatan praktik kerja dalam organisasi mereka. Tujuannya bukan saja untuk mengetahui fakta dan memahami relasinya, demi kepentingan ilmu pengetahuan.Kami ingin tahu dan memahaminya agar mampu bertindak dan bertindak “lebih baik” daripada sebelumnya’ (Langeveld 1965:4)
Memulai Penelitian
                Anda mungkin diberi sebuah topik penyelidikan. Tetapi yang terjadi pada hampir semua kasus, Anda diminta memilih topik dari daftar topik yang stersedia atau menentukan topik sendiri anda mungkin mempunyai satu ide atau bidang minat khusus yang ingin anda amati atau anda mungkin memiliki sejumlah pemikiran yang semuanya sama – sama menarik.Cobalah mengurangi daftar topik segingga kemungkinan menjadi dua topik atau satu topik merupakan minat utama dan kedua sebagai cadangan, jika dalam penyelidikan pendahuluan anda dihadapkan pada banyakan persoalan. Katakan saja anda memutuskan secara khusus berminat dalam topik mahasiswa dewasa,tetapi tekanan itu mendekati topik kedua.Mulailah dengan topik pilihan pertama anda dan menulis pemikiran – pemikiran itu pada selembar kertas ukuran A4. Latihan ini bertujuan membantu anda mengklarifikasi pemikiran dan mencoba memutuskan apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh setiap pertanyaan dan pertanyaan. Cara ini memberi pemikiran kepada anda tentang perumusan kembali topik.Dengan demikian, anda tidak tergoda untuk melakukan penelitian atas semua hal yang ingin diketahui . Upaya pertama anda mungkin akcau, tetapi tidak jadi masalah. Upaya kedua anda menjadi jauh lebih terfokus dan berada dalam jalur pengambilan keputusan yang cukup tepat.Upaya kedua berhubungan dengan aspek mana dari topik yang ingin anda selidiki.Sekilas jangan lepaskan upaya pertama atau kedua sampai penelitian anda diselesaikan,diteliti dan karya anda dipublikasikan.Anda mulai dengan tujuan penyelidikan, Kesulitan yang akan dihadapi pada tahap ini adalah merumuskan kata – kata yang tepat.Tahap ini cukup penting untuk mengetahui apakah anda ingin melakukan penelitian ini.Setelah anda pikirkan kemudian tuliskan pemikiran anda.Anda ajukan pertanyaa pada diri sendiri dan buatlah catatan jawaban yang tepat atas sub-pertanyaan yang mungkin ada.Pertanyaan ini memberikan kepada anda dan pengawas penelitian, serta pembimbing anda,pemikiran tentang kemana anda tengah mengarahkan diri anda masih berapada pada tahap apa.tetapi setiap tahap terus menjadi proses perumusan kembali dan pengklarifikasian.Kemudian anda mengakhirinya dengan membuat daftar petanyaan,tugas atau tujkuan yang anda tanyakan,lakukan atau amati.


Hipotesis, tujuan dan pertanyaan yang dapat diteliti
                Banyak proyek penelitian dimulai dengan pernyataan hipotesis,Penyataan tentatif yang menjadi pokok persoalan bagi verifikasi lewat penyelidikan lanjutan. Ia juga dapatdilihat sebagai penuntun bagi penliti, yang melukiskan dan menjelaskan metode yang digunakan dalam meneliti masalah itu. Dalama banyak kasus, hipotesis merupakan dugaan semantara yang dimiliki peneliti tentang adanya hubungan antara variabel.Dengan demikian, phipotesis membuat pernyataan tentang hubungan antara variabel. Hipotesis memberikan tuntunan kepada peneliti, seperti bagaimana dugaan awal bisa diujikan. Bila kita berhipotesa, itu terjadi karena dugaan kita memperlihatkan bahwa hal itu mungkin demikian, bahwa usia berpengaruh atas nilai gelar.
Judul kerja dan kerangka kerja
                Anda sudah hampir siap untuk membuat kerangka proyek untuk diskusi dengan pengawas anda tetapi cukup memeriksa tahap -  tahap itu sekali lagi :
1.       Apakah tujuan penelitian sudah jelas bagi anda ? yYakinlah anda tentang hal itu ? Apakah anda pikir hal itu pantas diselidiki ?
2.       Apakah anda sudah memutuskan fokus penelitian ?
3.       Apakah anda sudah mengidentifikasi sampel anda ?  Diskusi dengan pengawas diperlukan dan kemudian mengusahakan izin. Anda belum berada pada tahap itu.
4.       Anda sudah meneliti semua pertanyaan kunci anda dan mengetahui prioritas anda. Hampir dapat dipastikan anda akan selalu menemukan ada penyesuaian seiring dengan perkembangan penelitian tetapi jangan pikirkan hal itu
5.       Anda mulai mempertimbangkan informasi apa yang mungkin anda perlukan agar mampu menajawab pertanyaan itu.
6.       Anda belum mulai mempertimbangkan bagaimana mendapatkan informasi ini. Tetapi begitu fokusnya selesai anda dapat mulai mempertimbangkan cara dan saran yang mungkin diperlukan. Ingatlah bahwa anda tidak dapat mengasumsikan bahwa anda akan diizinkan mewawancarai orang atas memberikan mereka kuesioner untuk dijawab.
Penentuan Waktu
        Tidak pernah ada waktu yang cukup untuk melakukan semua pekerjaan yang nampaknya mendasar untuk melakukan pekerjaan secara menyeluruh.Tetapi jika anda memiliki tanggal penyerahan proposal, maka bagaimanapun pekerjaan harus diselesaikan pada waktu yang ditentukan. Tidak mungkin anda mampu secara kaku mematuhi daftar waktu,tetapi sejumlah upaya sebaiknya dilakukan untuk menyusun jadwal sehingga anda dapat mengecek kemajuannya secara periodik. Dan jika perlu anda harus memaksakan diri bergerak dari satu tahap kepada tahap penelitian lainnya.Satu alasan paling umum dari kegagalan adalah membaca membutuhkan waktu lebioh lama dibandingkan yang tela diantisipasi. Buku dan artikel sebaiknya disimpan dulu karena godaan untuk membaca satu buku lagi memang kuat. Pada setiap tahap keputusan haruis dibuat untuk berhenti membaca dan mulai menulis,terlepas dari betapa tidak mantapnya cukupan masalah itu.Anda harus bekerja sesuai tanggal yang ditentukan istitusi dan pengawas penlitian anda,dengan demikian pengamat luar akan memahaminya.
Supervisi
        Saya tidak terlalu menekankan pentingnya menjalin hubungan kerja yang baik dengan pengawas anda.Mengapa ? Karena sejumlah peneliti yang kurang berpengalaman dan berpengalaman dapat melakukannyha sendiri, dan berharap menghasilkan penelitian yang berkualitas. Tentu saja ada pengecualian. Hampir semua orang benar – benar membutuhkan pengawas yang kita percayai, kepadanya kita berbagi pemikiran, yang bersedia menasihati dan memberikan pandangan jujur tentang rancangan penelitian kita. Hal itu berlaku entah kita tengah mengerjakan proyek 100 jam,gelar sarjana atau pascasarjana.
Relasi mahasiswa dan pengawas
        Saya kerapkali mendengar keluhan mahasiswa bahwa mereka mendapat bahan mentah dari pengawas mereka. Dalam sejumlah kasus mungkin saja benar walaupun tidak selalu demikian para pengawas juga hanyha manusia biasa.Sebagian besar dari pengawas juga mengajar, mengawasi mahasiswa lain, dan menjalankan pekerjaan penelitian mereka sendiri. Waktu umumnya kurang, dan sejumlah rekan yang benar – benar memliki komitmen terhadap pengawasan, mengatakan saya memberikan kesan bahwa mereka sebaiknya siap setiap saat untuk menemui mahasiswa yang membutuhkan.Barangkali tidak mengherankan bahwa wawancara dengan mahasiswa dan pengawas penelitian memperlihatkan luasnya variasi praktik pengawasan.Mayoritas mahasiswa nampak mengalami hubungan sangat positif dengan pengawas mereka. Komentar mereka sejalan dengan sangan membantu mengajarkan saya segala hal tentang penelitian,tidak bisa melakukan penelitian ini tanpa dia,dia menyababkan saya yakin dapat melakukannya, memperharikan saya pada masa sulit serta membaca semua rancangan saya secara hati – hati, jujur terhadap apa yang saya tulis dan apa yang perlu dilakukan.
Kode untuk praktik pengawasan
        Semua universitas kini memiliki kode praktik pengawasan. Bagaimanapun, pemberian kode semacam ini merupakan satu hal untuk menjamin bahwa setiap orang yang terlibat mengikuti petunjuk.Semua kode menasihati agar pengawas dan mahasiswa sebaiknya sejak tahap awal mengkalrifikasi apa yang sebetulnya dimaksudkan dengan pengawasan dan apa yang sewajarnya diharapkan oleh dua belah pihak. Dan jika semua upaya untuk memperbaiki posisi gagalm satu – satunya hal yang dilakukan adalah meminta perubahan sebelum depresi dan perasaan tidak berdaya mengambil alih/menguasai anda.
Penggantian pengawas
        Perubahan memuaskan mungkin tidak selalu mudah untuk diperoleh,Bila anda mempunya pertimbangan yang dapat dibenarkan, bicarakan dan cobalah memilihnya secara informal. Jika pendekatan itu gagal, tempuhlah jalur resmi. Dalam kasus saya,tidak satupun pendekatan menghasilkan perubahan yang saya inginkan, karena itu saya putuskan, sebaiknya menangani persoalan itu sendiri. Saya tidak suka melakukannya,tetapi saya bakal tidak pernah menyelesaikan penelitian saya bersama pengawas pertama.Dia nampaknya membiarkan saya mearasa secara intelektual tidak dengan penelitian

Buatlah catatan bimbingan pengawasan
        Saya sangat meyakini bahwa catatan bimbingan pengawasan sebaiknya disimpan pengawas penelitian dan juga mahasiswa sendiri.Saya tidak membicarakan sejumlah dokumen yang menuntut berhari – hari atau berminggu -  minggu pembuatannya.Tetapi satu halaman tulisan yang memberikan tempat untuk tanggal bimbingan,catatan sangat pendek tentang masalah yang didiskusikan,perangkat target,itupun jika ada, rangkuman komentar yang diberikan atas rancangan dan pada seluruh kemajuan penelitian, nasihat yang diberi dan diminta dan tanggal yang diusulkan untuk pertemuan berikut.
Pengalaman Meneliti
        Relasi pengawas – mahasiswa yang sangat baik menjamin bahwa pengalaman penelitian anda sangat menantang. Hal ini juga bernilai dan berdampak dalam keberhasilan penyelesaian penyelidikan anda tepat waktu.Hanya seorang jenius yang senang menyendiri dengan banyak waktu, dan perpustakaan kelas satu sesuai keinginan mereka yang cenderung berhasil dan sayangnya tidak banyak orang yang jenius seperti itu.Sebagaimana banyak dibuktikan oleh peneliti pemula dan berpengalaman, pengawas yang baik itu seperti debu emas dan sejauh ini merupakan sumber paling berharga yang kita miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar