Selasa, 30 April 2013
Tokoh Wayang Batara Indra
Dalam ajaran agama Hindu, Indra (Sanskerta: इन्द्र atau इंद्र, Indra) adalah dewa cuaca dan raja kahyangan. Oleh orang-orang bijaksana, ia diberi gelar dewa petir, dewa hujan, dewa perang, raja surga, pemimpin para dewa, dan banyak lagi sebutan untuknya sesuai dengan karakter yang dimilikinya. Menurut mitologi Hindu, Beliau adalah dewa yang memimpin delapan Wasu, yaitu delapan dewa yang menguasai aspek-aspek alam.
Dewa Indra terkenal di kalangan umat Hindu dan sering disebut dalam susastra Hindu, seperti kitab-kitab Purana (mitologi) dan Itihasa (wiracarita). Dalam kitab-kitab tersebut posisinya lebih menonjol sebagai raja kahyangan dan memimpin para dewa menghadapi kaum raksasa. Indra juga disebut dewa perang, karena Beliau dikenal sebagai dewa yang menaklukkan tiga benteng musuhnya (Tripuramtaka). Ia memiliki senjata yang disebut Bajra, yang diciptakan oleh Wiswakarma, dengan bahan tulang Resi Dadici. Kendaraan Beliau adalah seekor gajah putih yang bernama Airawata. Istri Beliau Dewi Saci.
Dewa Indra muncul dalam kitab Mahabarata. Ia menjemput Yudistira bersama seekor anjing, yang mencapai puncak gunung Mahameru untuk mencari Swargaloka.
Kadangkala peran dewa Indra disamakan dengan Zeus dalam mitologi Yunani, dewa petir sekaligus raja para dewa. Dalam agama Buddha, beliau disamakan dengan Sakra.
Cara Mengatasi Era Globalisai
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Pada hakikatnya globalisasi adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian di tawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Globalisasi ini berlangsung di semua bidang kehidupan seperti di bidang politik, ekonomi,sos-bud, dan han-kam. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam proses globalisasi. Perkembangan teknologi yang begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.
Pengaruh dari era globalisasi di jaman sekarang dan di kalangan muda/remaja ;
*Anak remaja jaman sekarang banyak yang meniru berpakaian orang lain (bangsa barat), dan bahkan sampai menggunakan pakaian yang minim-minim yang memperlihatkan bagian dalam tubuhnya. Kita boleh meniru cara berpakaian bangsa barat tersebut asalkan tidak berlebihan dan selalu ingat dengan budaya ketimuran kita.
*Dalam teknologi kaum remaja sudah dapat mengakses atau melihat-lihat jaringan internet, untuk mengetahui bagaimana dengan budaya bangsa asing atau lainnya. Namun dengan adanya internet di salah gunakan oleh remaja sekarang , dengan mereka melakukan menguploud video porno atau mereka melihat video tersebut di warnet atau di komputer masing-masing yang sudah menggunakan internet.
Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat nya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis penmencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baikgaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.
Sumber : http://pknsmp3bogor.wordpress.com/2010/02/07/cara-menghadapi-era-globalisasi-2/
Perdukunan di Era Globalisasi
Menurut saya praktek perdukunan sudah berlangsung sejak lama, mereka yang mencoba praktek perdukunan di mana saja mungkin mereka belum merasa puas atau kurang bersyukur atas apa yang telah ia dapatkan selama hidup di dunia ini, praktek perdukukunan sudah tidak asing lagi bagi para pejabat, artis, pedagang, wirausaha, mereka melakukan perdukunan semata mata hanya ingin pamornya naik atau bisa di bilang agar hidupnya sukses, bisa kita ambil contohnya dari artis, dia memakai susuk yang harga nya sampai 1-10 jutaan demi membuat sang lawan jenis tertarik padanya, dengan memakai susuk tersebut tidak hanya seseorang saja yang dapat tertarik kepada sang artis tersebut, melainkan masyarakat pun bisa tertarik kepada artis tersebut.
lalu banyak lagi tentang praktek perdukunan, anda pernah mendengar kata SANTET? nah biasanya orang yang melakukan santet terhadap orang lain biasanya di karenakan orang yang melakukan santet tersebut iri terhadap temannya, entah itu keluarganya, atau pun musuhnya, seseorang bisa melakukan santet tersebut mnungkin hanya ingin melihat bahwa musuhnya itu tidak berdaya, dan orang yang menggunakan santet se akan-akan berkuasa atas musuhnya, namun menurut saya perbuatan tersebut sangat lah musyrik.
lalu banyak lagi tentang praktek perdukunan, anda pernah mendengar kata SANTET? nah biasanya orang yang melakukan santet terhadap orang lain biasanya di karenakan orang yang melakukan santet tersebut iri terhadap temannya, entah itu keluarganya, atau pun musuhnya, seseorang bisa melakukan santet tersebut mnungkin hanya ingin melihat bahwa musuhnya itu tidak berdaya, dan orang yang menggunakan santet se akan-akan berkuasa atas musuhnya, namun menurut saya perbuatan tersebut sangat lah musyrik.
Langganan:
Postingan (Atom)